Kasus tarik tambang maut Ikatan Alumni atau IKA Unhas Sulsel yang menewaskan satu peserta bernama Masyita (43) memasuki babak baru. Polrestabes Makassar menetapkan satu tersangka dalam kasus itu setelah melakukan gelar perkara, Jumat (23/12/2022) kemarin. Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan kasus ini dalam penyidikan dan ditetapkan tersangka satu orang.
RS diduga adalah Rahman Syah yang merupakan penanggung jawab acara. Polrestabes Makassar memeriksa sebanyak 25 orang saksi juga menyita barang bukti berupa tali tambang dan juga rekaman CCTV. Rahman Syah pun terancam hukuman 15 tahun penjara akibat kematian ibu dua anak itu.
"Pasalnya 359 iya (360) KUHP. Iya (ancaman hukuman 15 tahun)," ujarnya. Alasan RS ditetapkantersangka, kata Reonald, karena ada unsur kelalaian sebagai penanggung jawab atau ketua panitia. "Karena dia memang sebagai stoppernya. Dan perintah stop itu tidak sampai di sebelah (kubu) merah," ujarnya.
Tarik tambang itu digelar di Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Minggu kemarin. Selain menewaskan ibu dua anak bernama Masyita, juga mengakibatkan sejumlah peserta mengalami luka luka. Mulanya acara berlangsung lancar disertasi sorak dan canda tawa peserta yang terlibat.
Namun nahas, seusai acara, tali sepanjang 1540 meter yang digunakan tariktambang terputus. Tali itu dikabarkan putus saat digulung menggunakan mesin yang dioperasikan dalam mobil. Putusnya tali itu, membuat empat peserta terlempar.
Satu peserta perempuan kepalanya terbentur beton pembatas jalan dan meninggal dunia sementara untuk tiga peserta lainnya, mengalami luka luka. Tarik tambang yang diikuti ribuan peserta itu ditargetkan memecahkan rekor MuRI sebagai tariktambang peserta terbanyak. Sebelumnya, panitia tariktambang IKAUnhas Sulsel, Mursalin buka suara perihal kejadian nahas ini.
Ia menyebut kejadian bermula saat korban sedang selfie dengan peserta lainnya. "Saat asyik berswafoto, korban tertarik tali tambang tiba tiba tertarik. Jadi tidak ada unsur kesengajaan," ungkap Mursalin mengatakan. Mursalin dalam kesempatannya juga membantah informasi soal tali tambang yang putus.
"Nda ada tali putus. Tali besar mana bisa putus. Saya siap bersaksi. Saya di TKP," tegas nya. Namun dari rekaman CCTV korban tidak selfie. Muh Fahmi Erwin, salah seorang peserta acara tariktambang memberikan kesaksiannya.
Ia mengungkap, kejadian terjadi begitu cepat. Semula para peserta sudah memegang tali tambang dari kedua sisi bersiap adu kekuatan. "Tiba tiba tali tambang yang tadinya membentang itu tertarik keras sampai putus," ucap Erwin.
Hal ini membuat korban terpental ke arah belakang dan kepala korban terbentur beton pembatas jalan. Korban mengalami luka hingga keluar darah. "Sampai dia (korban) terbaring di aspal dan kepalanya pendarahan banyak di situ," tambahnya mengatakan.
Keluarga besar Masyita meminta pada semua pihak agar tidak mengeksploitasi musibah yang menimpa Masyita, untuk kepentingan tertentu. Suami Masyita, Aswan Ahmad yang ditemui di sela acara takziah malam ketiga di kediamannya, di Jalan Kelapa Tiga, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Makassar, Rabu (21/12/2022), menyampaikan agar semua pihak memahami suasana kedukaan keluarga besarnya Caranya dengan tidak menggiring opini opini liar, termasuk ikut menyebar foto dan video yang menampilkan jasad istrinya di lokasi kejadian, agar tidak menimbulkan rasa trauma bagi kedua anaknya yang masih kecil.
“Kami harap tidak ada pihak yang memanfaatkan musibah yang menimpa istri saya, ini sudah menjadi ketetapan Allah dan kami telah ikhlas melepas kepergian istri saya,” ujar Aswan Ahmad, saat menerima kunjungan putri Wali Kota Makassar Aura Ramdhan Pomanto bersama suaminya, dr Udhin Saputra Malik. Aswan Ahmad menuturkan, sehari sebelumnya istrinya sudah memperlihatkan firasat sebelum kepergiannya. Menurut Aswan, kondisi kesehatan Masyita tidak sepenuhnya bugar sebelum berangkat ke lokasi acara IKAUnhas.
Diketahui Masyita juga dalam kondisi berkabung setelah meninggalnya ibu kandungnya, 19 hari sebelumnya. “Saat sedang mempersiapkan baju putih yang dipakainya ke lokasi acara, istri saya berpesan: tolong jaga anak anak jika saya meninggal nanti, di saat itu pula saya memandang dan memuji istri saya terlihat cantik sekali,” kata Aswan Ahmad.(