Bagi orang dewasa yang melakukan pengobatan di klinik maupun di rumah sakit, sebelum bertemu dan konsultasi dengan dokter, akan terlebih dahulu dilakukan skrining kesehatan sederhana. Seperti melakukan pengecekan suhu tubuh, berat badan, dan tekanan darah. Pengecekan suhu tubuh menggunakan thermometer, berat badan menggunakan timbangan, dan tekanan darah menggunakan alat tensimeter. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah dokter dalam mendiagnosa pasien.
Namun tahukah kamu, siapa yang pertama kali memperkenalkan tensimeter? Ia adalah dr. Nikolai Korotkov, yaitu seorang dokter ahli bedah dari Rusia, 100 tahun lalu. Alat untuk mengukur tekanan darah adalah sfigmomanometer namun lebih sering dikenal dengan tensimeter.
Sejak pertama kali dikenal dalam dunia medis, alat pengukur tekanan darah ini dikenal dalam 3 jenis, yaitu:
- Tensimeter Air Raksa
Tensimeter air raksa ini adalah alat tensi yang sangat umum dikenal, dan sejak dahulu sudah digunakan ke barbagai rumah sakit di belahan dunia. Orang tua kita juga mungkin lebih akrab dengan tensimeter jenis ini. Tensimeter ini juga dianggap yang paling akurat dibanding jenis tensimeter lainnya, sehingga disebut sebagai standar emas.
Tensimeter jenis ini terdiri dari manset yang bisa digembungkan dengan cara dipompa menggunakan pompa tangan yang berbentuk bola karet. Kemudian dihubungkan dengan tabung Panjang berisi air raksa. Ukuran tekanan darah diperlihatkan dalam milimeter air raksa (mmHg) yang ada pada tabug yang bergerak ketika dipompa. Tenaga medis juga akan menggunakan stetoskop untuk menunjang pengukuran tekanan darah.
- Tensimeter Aneroid
Sesuai dengan namanya yang berasal dari Bahasa latin yaitu tanpa cairan, tensimeter aneroid adalah alat yang berbeda dengan tensimeter air raksa. Dimana penggunaannya sudah tidak menggunakan air raksa lagi sebagai media pengukurnya. Tensimeter ini menggunakan putaran berangka atau jarum, dan dinillai lebih aman karena tidak menggunakan air raksa. Dalam penggunaanya, tensimeter aneroid kurang lebih masih sama dengan penggunaan tensimeter air raksa, yang masih membutuhkan stetoskop dalam penggunaannya.
Sekilas bentuknya terdiri dari meteran pengukuran tekanan, balon pompa, dan selang yang terhubung dengan manset. Penggunaanya juga lebih simple, karena bisa dibawa kemana-mana dan dapat digunakan kebanyakan pasien. Namun kekurangannya adalah jika mekanisme penggunaannya tidak benar maka akan mempengaruhi hasil pengukuran.
- Tensimeter Digital
Tensimeter digital adalah penemuan terbaru untuk alat pengukur tensi. Alat ini dikenal dengan lebih praktis dan mudah digunakan. Dalam penggunaannya, kita hanya perlu memasang manset pada lengan atas, kemudian hubungkan selang pada alat tensi, dan bisa dimulai dengan hanya memencet tombol start. Alat ini bisa digunakan oleh siapa saja, tanpa harus memiliki keahlian khusus Kesehatan dan tanpa alat bantuan lainnya seperti stetoskop.
Tensimeter digital ini sangat aman digunakan karena bebas dari merkuri/air raksa, sehingga aman untuk pasien, staff Kesehatan, diri sendiri dan lingkungan. Pemakaian tensimeter digital sangat cocok digunakan untuk mandiri di rumah.